Halo, sobat milenial yang kece badai! Merawat bayi itu memang susah-susah gampang. Nah, salah satu tantangan terbesarnya adalah menentukan kapan saatnya si kecil memulai makan pendamping ASI (MPASI). Biar nggak salah langkah, kuy kita bahas tuntas tentang MPASI menurut WHO!
MPASI menjadi tahapan penting dalam tumbuh kembang bayi, terutama saat usianya menginjak 6 bulan. Mengapa? Karena ASI saja sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan nutrisi si kecil. Maka dari itu, WHO pun menetapkan pedoman khusus tentang MPASI agar kecukupan gizi bayi tetap terjaga.
Definisi MPASI menurut WHO adalah makanan atau minuman apa pun, selain ASI, yang diberikan kepada bayi dan anak untuk melengkapi atau menggantikan ASI. MPASI tidak hanya berperan sebagai sumber nutrisi tambahan, tapi juga membantu bayi mengembangkan keterampilan makan dan mengenali berbagai rasa.
Jadi, jangan sampai salah kaprah lagi, ya! MPASI itu bukan pengganti ASI, melainkan pendamping. ASI tetap menjadi makanan utama bayi hingga usianya 2 tahun atau lebih.
Nah, sekarang kita bahas lebih dalam tentang pedoman MPASI menurut WHO. Yuk, disimak!
Apa Itu MPASI Menurut WHO?
Menurut WHO, MPASI harus memenuhi beberapa kriteria berikut:
- Aman dan higienis, artinya bebas dari kontaminan dan patogen
- Sesuai dengan usia dan perkembangan bayi
- Kaya nutrisi dan energi, mengandung makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral) yang cukup
- Bertekstur sesuai dengan kemampuan bayi
- Diberikan dengan frekuensi dan jumlah yang tepat
Memastikan MPASI memenuhi kriteria ini sangat penting untuk kesehatan dan tumbuh kembang bayi yang optimal.
Pengertian MPASI Menurut WHO
Pengertian MPASI menurut WHO lebih luas dari sekadar makanan yang diberikan kepada bayi. MPASI juga mencakup keseluruhan proses pemberian makanan pendamping, mulai dari perencanaan, persiapan, hingga pemberiannya.
Perencanaan MPASI harus disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi individu bayi. Persiapan MPASI harus memperhatikan kebersihan dan keamanan makanan. Pemberian MPASI harus dilakukan dengan sabar dan responsif, sehingga bayi dapat mengembangkan kebiasaan makan yang sehat.
Jadi, MPASI bukan sekadar menyuapi bayi, tapi melibatkan proses yang komprehensif dan berdampak signifikan pada kesehatan dan perkembangan bayi.
Sejarah MPASI Menurut WHO
Pedoman MPASI WHO pertama kali diterbitkan pada tahun 1998. Sejak itu, pedoman ini telah diperbarui secara berkala untuk mencerminkan bukti ilmiah terbaru dan kebutuhan gizi bayi yang terus berkembang.
Pembaruan pedoman MPASI WHO pada tahun 2002 dan 2003 menekankan pentingnya menyusui eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan. Pembaruan pada tahun 2009 memperluas definisi MPASI dan memberikan panduan yang lebih rinci tentang pemberian MPASI pada bayi prematur dan bayi dengan kebutuhan khusus.
Pedoman MPASI WHO saat ini, yang diterbitkan pada tahun 2017, memberikan rekomendasi yang komprehensif tentang semua aspek pemberian MPASI, termasuk waktu mulai, pilihan makanan, tekstur, frekuensi, dan jumlah.
Fungsi dan Peran MPASI Menurut WHO
MPASI memiliki beberapa fungsi dan peran penting dalam tumbuh kembang bayi, di antaranya:
- Memberikan nutrisi tambahan: MPASI melengkapi ASI dengan menyediakan makronutrien dan mikronutrien yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi.
- Mengembangkan keterampilan makan: MPASI membantu bayi mengembangkan keterampilan mengunyah, menelan, dan menggenggam, yang penting untuk makan mandiri di masa depan.
- Mengajarkan berbagai rasa: MPASI memperkenalkan bayi pada berbagai rasa dan tekstur, membantu mereka mengembangkan preferensi makanan yang sehat.
- Melindungi dari penyakit: MPASI yang aman dan higienis dapat membantu melindungi bayi dari infeksi dan penyakit yang ditularkan melalui makanan.
Memberikan MPASI sesuai dengan pedoman WHO sangat penting untuk memastikan bayi memperoleh manfaat maksimal dari makanan pendamping ini.
Usia | Frekuensi | Jumlah | Tekstur | Pilihan Makanan |
---|---|---|---|---|
6-8 bulan | 2-3 kali sehari | 2-3 sendok makan | Halus seperti bubur | Bubur beras, buah dan sayuran yang dilumatkan |
9-11 bulan | 3-4 kali sehari | 1/2 cangkir | Lunak dan agak kasar | Bubur yang lebih kental, buah dan sayuran cincang, daging cincang |
12-24 bulan | 3-4 kali sehari | 3/4-1 cangkir | Kasar dan bertekstur | Makanan keluarga yang dipotong kecil-kecil, buah-buahan, sayuran, dan daging |
Setelah 24 bulan | 3 kali sehari | Porsi dewasa | Semua jenis makanan | Makanan keluarga, pastikan variasi dan seimbang |
MPASI menurut WHO adalah bagian penting dari tumbuh kembang bayi yang sehat. Dengan mengikuti pedoman WHO, orang tua dapat memastikan bahwa bayi mereka mendapatkan nutrisi yang cukup, mengembangkan keterampilan makan, dan terlindungi dari penyakit.
Ingat, MPASI hanyalah pelengkap ASI. ASI tetap menjadi makanan utama bayi hingga usianya 2 tahun atau lebih. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan panduan yang dipersonalisasi tentang pemberian MPASI kepada bayi Anda.
Sobat milenial yang kece, jangan ragu untuk menerapkan pedoman MPASI WHO untuk memastikan tumbuh kembang optimal si kecil. Ingat, setiap bayi berbeda, jadi sesuaikan pemberian MPASI dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Yuk, jadikan MPASI sebagai momen menyenangkan yang penuh nutrisi dan kasih sayang!
Terima kasih sudah mampir di royalriders.id. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam memberikan MPASI yang sehat dan bergizi untuk si kecil. Jangan lupa untuk terus ikuti kami untuk informasi dan tips seputar parenting modern yang kece badai!
Selamat berjuang, sobat milenial! Semoga bayi Anda tumbuh sehat, cerdas, dan menjadi kebanggaan keluarga.